Gelas dan Telaga



Di suatu tempat ada seorang anak lelaki yang suka sekali mengeluh, setiap saat dia selalu mengeluh akan kesulitan yang dia alami atau apapun yang tidak mengenakan hatinya. Tanpa sepengetahuannya ada seorang guru disekolahnya yang memperhatikan tingkah laku bocah lelaki ini. Sang guru merasa prihatin melihat pola pikir muridnya yang satu ini.


Suatu hari sang Guru mengajak bocah lelaki ini masuk ke dalam laboratorium bersamanya, ketika masuk ke dalam Lab anak tersebut melihat ada semangkuk garam dan satu gelas air putih. Lalu sang Guru meminta muridnya untuk mengambil segenggam garam lalu dimasukkan kedalam segelas air yang sudah ia siapkan diatas meja.


Tanpa banyak berfikir anak laki-laki tersebut menuruti apa yang di perintahkan oleh Gurunya, setelah garam tersebut dimasukkan delam air sang Guru menyuruh muridnya untuk meminum air tersebut dan anak lelaki tersebut meminumnya dengan ekspresi sedikit melepeh karena keasinan.


Guru tersebut tertawa kecil kemudian mengajak muridnya ini ke suatu tempat yang kedua. Setibanya di tempat tersebut anak laki-laki tersebut terlihat takjub dengan keindahan tempat itu, tempat itu adalah sebuah taman dengan danau yang cukup besar terdapat didalamnya.


Tiba-tiba sang guru mengeluarkan sekantong garam dari dalam tasnya dan menyuruh muridnya melakukan hal yang sama seperti waktu di Lab, anak laki-laki tersebut pun kembali menurutinya dia mengambil segenggam garam dengan takaran yang sama persis seperti waktu di Lab dan menaruhnya kedalam danau tersebut kemudian meminumnya. Lalu sang Guru bertanya “bagaimana rasanya?” sang murid menjawab “segar”.


Lalu sang guru menimpali “Begitulah hidup penuh dengan asam garam didalamnya, jika kau tidak ingin merasakan getirnya maka berhentilah menjadi Gelas, jadilah kau Telaga”.

source: unknown

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Post a Comment

what's your opinion?