Untaian Kata Yang Tak Mampu Terucap
“Aku tidak ingin merasa paling benar mencintaimu . Aku hanya ingin mencintaimu dengan benar , dan cintamu benar untukku”
“Untuk apa jauh-jauh mencari . sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alas an hidup : bahagia bersamamu. Ini sudah benar dari awal , aku mencintaimu tanpa tanda Tanya”
“Di seluruh penjuru muara , hatimu adalah rumah pemberhentianku : tempat bertemunya bahagia juga sedihku”
“Mungkin saja ini salah dan bodoh . Tapi aku akan melakukannya berkali-kali tanpa jemu . Aku akan selalu jatuh cinta kepadamu”
“Menjadikanmu selalu ada dan dekat – meskipun hanya jauhmu yang ku rengkuh”
“Akan ku simpan aroma luka ini dalam bejana yang kututup rapat-rapat . Biarlah jadi luka sunyi dan ku nikmati keheningannya sampai hilang tak bersisa”
“Dan … aku ingin tetap bungkam . Mengingatmu hanya dalam diam . Biar dalam mimpi saja aku berpeluh mengejar bayangmu yang mulai hilang”
“Selalu begitu . Kita berulang mengeja waktu yang menyajikan menu yang sama : cerita itu lagi dan lagi . Maaf , jika aku mulai bosan”
“Beruntunglah masih bisa mengecap pahit . Setidaknya kita masih bisa menakar manis itu seperti apa rasanya..”
Referensi : Dear You __ Moammar Emka